Kamis, 02 November 2017

16.16
Dibalik semua cerita dan skenario buruk manusia terhadap agama ini, selalu ada cerita penyeimbangan karangan  Rabb, yang menegaskan kebenaran dan keindahan islam . Sebab, ia agama fitrah unutk semuanya. Untuk Manusia sebaggai individu, maupun untuk alam semesta secara kolektif. Siapa yang menyimpang dari fitrahnya, maka ia sedang berjalan menuju kehancuran, cepat ataupun lambat.selalu ada kisah kisah dengan fitrahnya, agama islam. Kisah lkisah itu tererek sejak zaman khaththab, Maurice Yahya Bucaille,dan banyak lagi.
Ayat ini menjelaskan alasannya

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka,tetapi Allah SWT (Justru) membencinya. Dialah yang mengutus Rasulnya dengan membawa peunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci
ash-Shaff: (8-9)

Diamanatkan letak kesempurnaan agama fitrah ini ?
Banyak sekali diantrannya, karena aspek integralitasnya. Cakupannya menyeluruh, mulai dari level individu, keluarga,masyarakat sampai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ibaratnya, dari urusan masuk kamar mandi sampai pemilihan presiden, islam menanamkan ajarannya agar dijadikan sebagai pedoman.

Hal ini logis adanya, mengingat ia adalah sistem yang disiapkan  untuk mengatur alam semesta dan sentralnya adalah kehidupan manusia karenanya, ia tidaktersekat olh ruang dan waktu. Ia lintas bangsa, lintas kultur, dan lintas profesi. Dari ideologi, politik,ekonomi, sosial, dan kebudayaan .
Nah, karena sifatnya yang integral, maka hal ini menghajatkan pada keseimbangan, proposionalitas, atau tawazun dalam bahasa arabnya. Sebgai catatan, proposional itu berbasiiskan keadilan. Dan adil itu tidak misalnya, dalam hal hubungan antara dunia dan akhirat. Islam menjadikan materi. Islam menekankan pentingnya  materi, tapi tidak menjadikannya melupakan  hak hak sosial horisontal adalah terceela , sebagaimana bersibuk sibuk dengan manusia dan makhluk , sampai melupakan ibadah yang privat juga tidak dibenarkan.

Tersebutlah kisah,bagaimana istri istri  sahabat Rasulullah yang enggan bersolek, bermuram durja dengan penampilan yang kusust masai. Bahkan menyisir rambut pun mereka enggan. Sampai sampai Aisyah, istri Nabi SAW perlu mengklarifikasi. Rupanya, mereka sedang melakukan boikot massal, sebab tak pernah dibelai suami. Ada ada saja. Tapi itu fakta. Para suami sibuk beribadah, sehingga abai dengan  istri, tak hendak memenuhi  hajat duniawi dan nafkah batin mereka.


Laporan diterima dan Rasullullah SAWpun turun tangan mengambil tindakan. Para sahabat dinasehati, tak seperti itu cara menjalani hidup semua ada massanya,s emua ada proposisisnya,dan semua ada hak. Serupa islam nan fitrah ini, mari senantiasa berbuat adil, kapan dan dimanapun.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar