Ayat ini menjelaskan alasannya
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu
daya) mereka,tetapi Allah SWT (Justru) membencinya. Dialah yang mengutus
Rasulnya dengan membawa peunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya
di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci
ash-Shaff: (8-9)
ash-Shaff: (8-9)
Diamanatkan letak kesempurnaan agama fitrah ini ?
Banyak sekali diantrannya, karena aspek integralitasnya.
Cakupannya menyeluruh, mulai dari level individu, keluarga,masyarakat sampai
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ibaratnya, dari urusan masuk kamar
mandi sampai pemilihan presiden, islam menanamkan ajarannya agar dijadikan
sebagai pedoman.
Hal ini logis adanya, mengingat ia adalah sistem yang
disiapkan untuk mengatur alam semesta
dan sentralnya adalah kehidupan manusia karenanya, ia tidaktersekat olh ruang
dan waktu. Ia lintas bangsa, lintas kultur, dan lintas profesi. Dari ideologi,
politik,ekonomi, sosial, dan kebudayaan .
Nah, karena sifatnya yang integral, maka hal ini
menghajatkan pada keseimbangan, proposionalitas, atau tawazun dalam bahasa
arabnya. Sebgai catatan, proposional itu berbasiiskan keadilan. Dan adil itu
tidak misalnya, dalam hal hubungan antara dunia dan akhirat. Islam menjadikan
materi. Islam menekankan pentingnya
materi, tapi tidak menjadikannya melupakan hak hak sosial horisontal adalah terceela ,
sebagaimana bersibuk sibuk dengan manusia dan makhluk , sampai melupakan ibadah
yang privat juga tidak dibenarkan.
Tersebutlah kisah,bagaimana istri istri sahabat Rasulullah yang enggan bersolek,
bermuram durja dengan penampilan yang kusust masai. Bahkan menyisir rambut pun
mereka enggan. Sampai sampai Aisyah, istri Nabi SAW perlu mengklarifikasi.
Rupanya, mereka sedang melakukan boikot massal, sebab tak pernah dibelai suami.
Ada ada saja. Tapi itu fakta. Para suami sibuk beribadah, sehingga abai dengan istri, tak hendak memenuhi hajat duniawi dan nafkah batin mereka.
Laporan diterima dan Rasullullah SAWpun turun tangan
mengambil tindakan. Para sahabat dinasehati, tak seperti itu cara menjalani
hidup semua ada massanya,s emua ada proposisisnya,dan semua ada hak. Serupa islam
nan fitrah ini, mari senantiasa berbuat adil, kapan dan dimanapun.
0 komentar:
Posting Komentar